Akuarium Orang yang Sibuk

tentang kesibukan dan kesunyian modern lewat sebuah akuarium yang selalu menyala di rumah orang sibuk.

Saya sering melewati jalan itu — jalan biasa, penghubung antara desa saya dengan kota dan kecamatan lain. Tak ada yang istimewa, kecuali satu hal yang selalu menarik perhatian: sebuah akuarium di teras rumah seseorang yang sibuk.

Akuarium itu tampak terawat. Airnya jernih, lampunya menyala lembut, dan beberapa ikan berenang pelan di dalamnya. Semuanya tampak wajar, seperti akuarium pada umumnya. Tapi entah mengapa, setiap kali saya melewatinya, ada rasa sunyi yang ikut mengalir bersama air di dalamnya.

Mungkin karena saya tahu, pemiliknya jarang di rumah. Orang kaya yang sibuk — membeli keindahan tapi tak sempat menikmatinya. Akuarium itu seolah dijaga untuk dirinya yang tak pernah sempat melihat. Ikan-ikan itu berenang bukan untuk dinikmati, tapi untuk memastikan rumahnya tetap tampak hidup.

Kita hidup di masa ketika keindahan bisa dipelihara tanpa benar-benar dirasakan. Ada taman yang disiram otomatis, musik yang diputar untuk rumah kosong, dan akuarium yang dinyalakan setiap malam demi kesan “tenang”. Kita ingin punya waktu, tapi yang kita beli justru penggantinya: benda-benda yang meniru rasa tenang, rasa damai, rasa hidup.

Saya sering berpikir, mungkin ikan-ikan di akuarium itu lebih tenang dari pemiliknya. Mereka tidak ke mana-mana, tapi tahu bagaimana menikmati ruang sempitnya. Sementara manusia, punya dunia selebar peta, tapi tak punya waktu untuk duduk lima menit menatap ikan yang ia beli sendiri.

Mungkin itu ironi kecil dari hidup modern: kita sibuk memelihara ketenangan, tapi tak pernah betul-betul tenang. Kita pasang lampu, ganti air, beri makan ikan, tapi lupa memberi ruang untuk diri sendiri diam dan menatap air yang tenang itu.

Kadang saya membayangkan, bagaimana jika suatu hari akuarium itu mati — lampunya padam, airnya keruh, dan ikan-ikannya diam di dasar. Mungkin barulah pemiliknya berhenti sejenak, bukan untuk menatap ikan, tapi untuk menyadari betapa sepinya hidup yang terlalu sibuk.